Liputan6.com, Semarang: Puluhan kapal barang antre menunggu bongkar muat Pelabuhan Tanjungemas, Semarang, Jawa Tengah, akibat banjir pasang atau rob menggenangi dermaga. Hal ini disebabkan akibat truk enggan menerobos genangan rob setinggi 50 sentimeter, Jumat (8/10).
Sementara itu, banjir yang melanda di enam kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam, sebagian besar belum juga surut. Bahkan di beberapa lokasi ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Hingga kini, warga yang dilanda banjir sudah mencapai sekitar 30 ribu orang. Walaupun begitu, jumlah pengungsi hanya 17.000 jiwa. Untuk para korban yang enggan mengungsi, proses distribusi bantuan dilakukan melalui perahu bermotor.
Empat hari diguyur hujan deras, banjir merendam areal persawahan di Kasemen dan Pontang di Serang, Banten. Banjir juga menggenangi jalur yang menghubungkan Banten Utara dan Serang Timur. Selain hujan deras, banjir ini juga disebabkan meluapnya Sungai Cibanten akibat tak bisa langsung ke laut karena kondisi air laut yang sedang pasang.
Jebolnya tanggul Sungai Jajar di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah, menyebabkan banjir setinggi sekitar 70 sentimeter di jalur alternatif Grobogan-Boyolali [baca: Jalur Grobogan-Boyolali Terendam Banjir].(APY/ANS)
sumber : http://id.news.yahoo.com/lptn/20101008/tid-banjir-masih-melanda-sejumlah-daerah-e390447.html
Solusi:
1. Untuk mengatasi banjir yang datang setiap tahunnya pertama-tama diperlukan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang semakin menumpuk dapat menghambat saluran air yang menyebabkan banjir
2. Tanggul yang kurang dapat perhatian dari pemerintah sehingga sering kali jebol. Munggkin sebaiknnya diperlukan adannya pemeriksaan setiap 6 bulan sekali Sehinnga mencegah terjadinya jebolnya tanggul secara mendadak.
3. Untuk korban banjir diharapkan mengikuti prosedur pengungsian, agar lebih mempermudah pendistribusian bantuan.
4. Merawat saluran air seperti seperti got, sungai dan saluran air lainnya agar lebih lancar dan enak dipandang.
Sementara itu, banjir yang melanda di enam kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam, sebagian besar belum juga surut. Bahkan di beberapa lokasi ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Hingga kini, warga yang dilanda banjir sudah mencapai sekitar 30 ribu orang. Walaupun begitu, jumlah pengungsi hanya 17.000 jiwa. Untuk para korban yang enggan mengungsi, proses distribusi bantuan dilakukan melalui perahu bermotor.
Empat hari diguyur hujan deras, banjir merendam areal persawahan di Kasemen dan Pontang di Serang, Banten. Banjir juga menggenangi jalur yang menghubungkan Banten Utara dan Serang Timur. Selain hujan deras, banjir ini juga disebabkan meluapnya Sungai Cibanten akibat tak bisa langsung ke laut karena kondisi air laut yang sedang pasang.
Jebolnya tanggul Sungai Jajar di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah, menyebabkan banjir setinggi sekitar 70 sentimeter di jalur alternatif Grobogan-Boyolali [baca: Jalur Grobogan-Boyolali Terendam Banjir].(APY/ANS)
sumber : http://id.news.yahoo.com/lptn/20101008/tid-banjir-masih-melanda-sejumlah-daerah-e390447.html
Solusi:
1. Untuk mengatasi banjir yang datang setiap tahunnya pertama-tama diperlukan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang semakin menumpuk dapat menghambat saluran air yang menyebabkan banjir
2. Tanggul yang kurang dapat perhatian dari pemerintah sehingga sering kali jebol. Munggkin sebaiknnya diperlukan adannya pemeriksaan setiap 6 bulan sekali Sehinnga mencegah terjadinya jebolnya tanggul secara mendadak.
3. Untuk korban banjir diharapkan mengikuti prosedur pengungsian, agar lebih mempermudah pendistribusian bantuan.
4. Merawat saluran air seperti seperti got, sungai dan saluran air lainnya agar lebih lancar dan enak dipandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar