Tema: Manusia dan Penderitaan
REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan merawat bayi lahir tanpa batok kepala putra pasangan Sari Rianti (17) dan Rudi Gusmawanto (27) warga Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Humas RSU dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin, di Medan, Jumat, mengatakan, bayi tersebut sebelumnya dirujuk ke rumah sakit milik Pemkot Medan ini Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB. "Saat ini bayi itu ditempatkan di Ruang Perinatologi lantai IV untuk mendapat tindakan dari tim medis," katanya.
Ibu sang bayi, Sari, mengatakan, saat baru melahirkan ia sempat terkejut melihat kondisi bayinya, namun ia akhirnya mengaku pasrah dengan keadaan tersebut. Ia juga mengatakan, selama kehamilan dirinya sering mengalami sakit seperti demam namun ia selalu memeriksakan kesehatan bayinya di klinik. Namun ia sama sekali tidak pernah memeriksakan kondisi kandungannya dengan alat Ultrasonography atau dikenal dengan USG. "Saya takut, jawabnya singkat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, dr Masdulhaq, mengatakan, pihaknya sudah mendapat kabar kasus adanya bayi tanpa batok kepala tersebut. Menurut dia, karena keluarga Sari tidak terdaftar di Jamkesmas, maka bisa ditanggulangi dengan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Pemkab Deliserdang. Jamkesda tersebut merupakan bantuan sosial dari Pemkab yang meng-cover pembiayaan kesehatan warga miskin yang tidak ter-cover di Jamkesmas.
Teknisnya, pihak keluarga mengurus administrasinya di Dinas Sosial Deliserdang. Kemudian, surat tersebut dibawa ke rumah sakit umum daerah Deliserdang. Kalau rumah sakit tidak mampu merawatnya, maka rumah sakit bisa merujuk ke rumah sakit pemerintah yang ada.
Sumber:
Komentar & Solusi:
Kurangnya pengetahuan dan minimnya ekonomi membuat bayi yang baru lahir ini lahir cacat. Andai saja orang tua bayi ini tidak takut memeriksakan kandungannya semasa hamil, mungkin hal itu bisa ditanggulangi. Serta kepedulian pemerintah terhadap wanita hamil yang harusnya ada untuk membantu mempertahankan dan merawat penerus atau generasi yang akan lahir.
Penyuluhan serta pemberian nutrisi secara berkala secara gratis kepada wanita hamil khususnya dikalangan yang tidak mampu, sangat membantu mereka yang takut atau tidak tahu harus bagaimana memeriksakan kandungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar